Author
:
spencer
lee
Main
cast :
Kim
Taeyeon as Choi Taeyeon
Kwon
Jiyong as Kwon Jiyong
Other cast
:
Choi
Seunghyun as Taeyeon Brother
Choi
Siwon - Choi Sooyeong as Taeyeon parents
Kwon
Taecyeon – Kwon Yuri as Jiyong parents
Genre
: love, angst, family
Rate :
17+
Disclaimer
:
This
is a work of fiction. This is a fictional story about fictional representations
of real people. None of the events are true. No profit was made from this work.
HAPPY
READING AND PLEASE LEAVE COMMENT ^^
-
Ketika Tuhan memberikanmu kebahagian katakan “Thank God” dan Ketika Tuhan
memberikanmu kepahitan “still, thank god. Everything gona be okay”.-
-Taeyeon
Pov-
Tak disangka dua minggu sudah berlalu saat
terjadi kecelakan yang sudah kami alami berdua,dan hari ini aku dan dia akan bertunangan. Hari
pertunangan memang maju dari perjanjian awal. Kedua orangtua kami yang memutuskan
semuanya. Kami berdua memang tidak bisa berbuat apa-apa, karena pertunangan ini
adalah rangkaian perjodohan yang dilakukan oleh orang tua kami dan kami tak
bisa ikut campur.
Dua tahun berlalu semenjak perjodohan yang
sama sekali tidak ku inginkan, akhirnya aku bisa menerima perjodohan ini dan
mulai jatuh hati padanya. Iya padanya Kwon Jiyong, dia adalah pria yang
dijodohkan denganku. Meski banyak orang mengecap bad boy pada dirinya, namun tidak bagiku sesungguhnya dia adalah
pria yang sangat menghormati wanita dan tahu bagaimana bersikap baik dihadapan
wanita. Ia tidak akan berbuat kasar apalagi menyakitinya, karena baginya wanita
adalah sosok yang harus dihormati.
Tak ayal banyak wanita yang memanfaatkan
Jiyong sebagai mesin uangnya dan Jiyongpun sama dia akan mempermainkan wanita
yang memanfaatkan dirinya makanya banyak yang mengatakan bahwa dia adalah bad
boy. Namun bagiku dia bukan pria yang seperti itu, ia adalah pria hangat yang
selalu menghargai dan memperlakukan aku dan Yuri imo dengan baik.
Jiyong adalah anak tunggal dari pemilik salah
satu stasiun televisi swasta terbesar di korea dan sekaligus pemilik agensi
artis terbesar di negeri ginseng ini dia adalah paman Kwon Taecyeon. Taecyeon
samchun dan appa memang sahabat dari masa kuliah bahkan Yuri imo istri dari
Taecyeon samchun adalah mantan pacar appa saat SMP.
Tok tok tok
Bunyi ketukukan pintu membuyarkan lamunanku
di depan cermin.
“masuk” kataku. Seorang wanita cantik
masuk, rambut pendek sebahu tertata rapi, mengenakan dress hitam panjang
bertahtakan kristal swarowski dibagian dada menambahkan kesan mewah padanya
ditambah badan proporsional seperti model ialah ibuku. Ia tersenyum bahagia
padaku.
“jinja neomu yepeoyo urital” kata eomma dan
memelukku. Aku hanya tersenyum malu.
“eomma tak menyangka putri eomma sudah
tumbuh besar secantik ini” katanya lagi dan menatap kagum padaku.
“tentu saja, kecantikanku berasal dari
wanita yang ada di depanku” jawabku.
Eomma terlihat senang mendengar jawabanku
namun tiba-tiba ekspresi mukanya berubah seketika dan mengalihkan pandangannya.
“gwancanayo?” tanyaku. Eomma belum
menjawab, sepertinya ada yang eomma pikirkan.
“eomma..” panggilku mencoba membuyarkan
lamunannya.
“ah.. iye taeyeon-a” jawabnya “ayo kita
turun semua sudah menunggumu” lanjutnya.
Aku mengangguk, kemudian kami berjalan
keluar menjuju ballroom tempat dilangsungkannya pertunangan aku dan Jiyong. Aku
dan eomma berjalan menyusuri lorong koridor hotel dan ku kenggam erat tangan eommaku,
sungguh aku gugup sekali
“tenanglah sayang.. malam ini semua mata
akan takjub melihat mu” kata eomma menenangkanku.
Aku tak merespon perkataan eomma, aku terus
memikirkan yang akan terjadi nanti saat dan setelah pertunangan ini. Tenanglah
Choi Taeyeon semua akan baik-baik saja, tidak akan terjadi hal buruk, tidak
akan ada insiden seperti cincin jatuh atau sang wanita terpleset karena gaun
yang dikenakannya. Semua itu hanya ada di drama bukan di dunia nyata. Sekarang
kau harus rileks dan tenangkan dirimu. Kataku dalam hati, kemudian aku
mengambil nafas dalam mencoba menenangkan diri.
Setelah satu menit berjalan dari ruang make
up ke ballroom, akhirnya aku sampai. Pintu balroom terbuka, semua orang
memandangku takjub dan tersenyum padaku akupun membalas senyum mereka. Tepuk
tangan riuh menyambut kedatanganku.
Aku berjalan ke spot dimana aku akan
bertukar cincin dengan Jiyong sesekali mataku mencari sosok seorang pria yang
akan menjadi calon suamiku namun aku tak menemukannya, dimana dia? Apa dia
tak jadi datang ? ayolah Jiyong dimana kau. Akhirnya aku sampai dipanggung
kecil yang sudah dihias begitu mewah. Mataku masih mencari sosoknya dan
tiba-tiba kulirik sebelahku dia sudah ada didekatku.
Oh Tuhan, siapa pria
disebelahku ini? mataku mengerjap-ngerjap tak percaya Jiyong sudah ada di
sebelahku. Dia begitu tampan dengan tuxedo hitam yang dikenakannya, dia tersenyum
pada tamu yang hadir dan mengabaikan pandanganku. Mataku masih saja menatap
Jiyong, tiba-tiba dia menoleh dan tersenyum manis padaku.
“kenapa kau menatapku seperti itu?”
tanyanya berbisik di telingaku
“anio” jawabku. Kemudian aku segera
memalingkan pandangannya dan menatap ke tamu undangan.
“kau cantik sekali” katanya lagi
ditelingaku.
Ucapannya membuat ku tersipu malu. “kau juga
sangat tampan hari ini” kataku tanpa menatap wajahnya.
“Selamat malam hadirin dan semua tamu
undangan, terima kasih sudah hadir di pesta pertunangan Choi Taeyeon putri Choi
Siwon dengan Kwon Jiyong putra Kwon Taecyeon” kata MC membuka acara.
Akhirnya MC membuka acara pertunangan aku
dan Jiyong. Semua mata memandang ke arah kami berdua dan tepuk tangan pun
terdengar saat Jiyong menyematkan cincin berlian di jari manisku. Kemudian
jiyong tersenyum manis sekali padaku dan aku tak kuasa menahan rasa gugupku. Kini
giliran aku rasanya aku gugup sekali, jantung begitu cepat berdetak menyebabkan
darah ditubuh ini memanas padahal aku pakai dress yang sedikit terbuka di
bagian lengan tapi ini sama sekali tidak membantu mengurai rasa panas yang
menjalar di sekujur tubuh ini.
Tangaku mengambil cincin yang dibawa eomma
dan segera ku masukan ke jari Jiyong. Perfect kataku dalam hati. Terima
kasih tuhan akhirnya aku melakukannya dengan sempurna tanpa ada kesalahan. Kini
aku yang tersenyum padanya dan Jiyong membalasnya dengan mencium keningku. Blush
pipiku seketika memerah dan tubuhku yang sedari tadi panas kini berubah
membeku, ia mencium keningku cukup lama seakan-akan waktu berhenti berjalan.
Kurang lebih 30 detik bibir Jiyong menempel di keningku, tiba-tiba terdengar
suara lirih di dekat telinga aku dan Jiyong “Sudah cukup” dan refleks Jiyong
menghentikan ciumannya dan itu ternyata suara eommaku. Kami berdua tersipu malu
saat para tamu tertawa melihat aksi kami tadi.
“Selamat untuk kalian berdua, ini langkah
awal dari hubungan kalian yang
lebih serius” kata appa padaku dan Jiyong.
Kemudian appa memeluk bergantian kami berdua. “Kwon Jiyong, aku percayakan
Taeyeon padamu. Cintai dan sayangi dia, jangan biarkan air matanya jatuh
sia-sia. Apapun yang terjadi berusahalah disampingnya sampai maut memisahkan
kalian. Aku percaya kamu mampu Jiyong-a” kata appa berpesan pada Jiyong
kemudian appa memeluk Jiyong erat. Aku memandang haru pemandangan ini tanpa
kusadari mataku berkaca-kaca dan segera ku elap.
“Ya aku berjanji selalu mencintai dan
berada disampingnya” jawab Jiyong dan membungkuk pada appa.
Kemudian Jiyong menatapku dan tersenyum
seakan mengatakan Aku berjanji Choi Taeyeon dan aku membalas senyumannya
*skip*
Akhirnya rangkaian acara pertunangan aku
dan Jiyong selesai dan semua tamu undangan sudah meninggalkan acara ini.
Tinggal keluargaku dan Jiyong yang ada, kami bertujuh duduk melingkar di sebuah
meja besar. Aku duduk bersebelahan dengan Jiyong, appa di sebelah kananku dan
appa Jiyong di sebelah kiri Jiyong, eomma ku dan Jiyong duduk disebelah suami
masing-masing sedangkan Seunghyun oppa duduk di hadapan aku dan Jiyong.
Banyak hal penting yang kami bicarakan
mulai dari tanggal pernikahan, persiapan menikah, kemana kami akan bulan madu,
dimana tempat kami tinggal bahkan mereka sudah merencanakan nama cucu mereka
kelak. Oh God bukankah ini berlebihan, ini baru tunangan bukan pernikahan.
Sedari tadi aku dan Jiyong diam tak bersuara karena kami belum diberi
kesempatan menyatakan pendapat.
“Jiyong-a, bagaimana dengan Paris?” tanya
Yuri imo pada Jiyong menanyakan negara yang nanti akan kami jadikan tempat
bulan madu.
“eomma bukankan ini berlebihan, kami baru
bertunangan” jawabnya.
Aku setuju mendengar jawabannya, ini
sungguh berlebihan sekali. Mereka semua merencanakannya tanpa mempedulikan
perasaan dan posisi kami.
“aigoo..semua harus dipersiapkan dengan
sempurna karena dua bulan lagi kalian menikah” kata Yuri imo kesal menjawab
jawaban Jiyong.
“eomma.. masalah tempat kami honeymoon akan
ku bicarakan berdua saja dengan Taeyeon. Yakan Taeyeon?” katanya bertanya
denganku.
“ah.. iy...iya. Benar yang dikatakan Jiyong
eh maksudku Jiyong oppa” jawabku gugup “kami akan membicarakannya berdua saja”
lanjutku mencoba meyakinkan mereka.
“maaf jika aku menyela” kata Seunghyun oppa
mulai ikut bersuara “lebih baik masalah bulan madu, nama anak dan dimana mereka
tinggal. Biarkan mereka yang menentukannya, mereka juga berhak perpendapat atas
pernikahannya. Bukankah mereka sudah dewasa dan mengerti akan hal itu. Ya kan?
Jadi berilah mereka kebebasan untuk itu” kata Seunghyun oppa mencoba menjadi
penengah diantara kedua orangtua kami.
Seunghyun oppa memang selalu menjadi
penolong kami disaat situasi seperti ini, ia seperti hakim yang adil. Dia
memang kakaku yang terbaik.
Disaat diskusi ini yang tak tahu kapan
selesainya, tiba-tiaba seorang satff datang dan membawakan sebuah map yang
sepertinya berisi dokumen penting. Mata kami semua tertuju pada staff itu, ia
kemudian menghampiri appa dan membisikan sesuatu dan appa mengangguk. Setelah
staff itu pergi kemudian appa berdiri dan membungkuk. Kami semua kaget dan
menatap heran pada sosok Choi Siwon.
“Maaf sebelumya, mungkin kalian
bertanya-tanya mengapa tiba-tiba aku berdiri dan membungkuk pada kalian.
Terutama untuk putriku yang sangat kucintai segenap jiwa dan raga aku meminta
maaf.” kata appa membuka pernyataannya.
“yeobooo...”panggil eomma sedikit takut.
Kemudian ia menutup mukanya begitu juga
dengan Seunghyun oppa yang menghela nafas panjang. Sepertinya hanya aku, Jiyong
dan orang tuanya bingung dengan situasi ini.
Kemudian appa melanjutkan perkataanya.
“22 tahun yang lalu saat istriku
melahirkan” kata appa dengan suara berat “terjadi sebuah insiden yang diluar
dugaan kami, kami pun baru tahu kebenarannya kemarin saat Taeyeon dan Jiyong
mengalami kecelakaan” lanjut appa. Terlihat matanya yang berkaca-kaca. Aku
merasa ada hal yang disembunyikan selama ini padaku.
Kami semua masih setia mendengar setiap
kata yang terucap dari bibir Choi Siwon.
“sebe...narnya..” kata appa terbata-bata
“yeobo.. jebal” kata eomma memotong
perkataan appa dan mulai menangis.
Aku semakin bingung dengan situasi ini
begitu juga dengan Jiyong dan kedua orangtuanya. Tiba-tiba appa menggenggam
tanganku erat.
“Taeyeon-a maafkan appa..” kata appa dan
memandang padaku.
“sebenarnya kau tertukar dengan bayi di rumah sakit saat kau lahir” kata appa lirih namun cukup bisa didengar kami semua.
“sebenarnya kau tertukar dengan bayi di rumah sakit saat kau lahir” kata appa lirih namun cukup bisa didengar kami semua.
DEG jantungku
menghujam begitu keras dan tanpa kusadari pipi ini basah karena air mata yang
keluar dari kedua bola mataku. Begitu juga dengan yang lain Jiyong, Yuri imo
yang kaget. Sedangkan eomma manangis dan Seunghyun oppa menutup mukanya.
“Choi Siwon, apa maksudnya ini? kau sedang
tidak bercandakan?” tanya ayah Jiyong kaget.
“Kwon Taecyeon, maafkan aku. aku baru mengatakannya sekarang padamu,
bahakan Taeyeonpun baru tahu sekarang” kata appa memohon.
“kenapa kau menutupinya Siwon-shi?” tanya
Taecyeon samcun sedikit marah.
“aku takut jika kau tahu sebelumnya, kau
akan membatalkan perjodohan ini Taecyeon-shi” kata appa menyesal.
Aku sudah tak kuasa menahan tangisku,
segera aku bangkit dari tempat duduk ini dan berlari ke luar. Kemudian Jiyong
berlari menyusulku begitu juga dengan Seunghyun oppa.
“Taeyeon-a” panggil Jiyong.
Aku tak peduli pada panggilannya, aku terus
berlari ke luar gedung ini. Aku mencoba menyetop taxi, namun tiba-tiba ada
seseorang yang memeluku dari belakang.
“lepaskan” kataku berteriak namun orang itu
tidak melepaskan pelukannya.
“taeyeon-a, apa kau lupa satu jam yang lalu
aku sudah berjanji akan selalu disisimu bagaimana keadaanmu” kata orang itu
lirih ditelingaku dan sepertinya aku tahu siapa yang memelukku dia adalah Kwon
Jiyong.
“ayo ikut aku” katanya, kemudian menarik
tanganku dan berjalan kesebuah taman disamping gedung ini. Kami berdua duduk
disebuah bangku panjang.
“Taeyeon-a” panggilnya dan menggenggam
tanganku erat.
Aku tak bisa menjawab bibirku terkunci
rapat dan tangisku masih berlangsung.
“Taeyeon-a” panggilnya sekali lagi namun ia
kini jongkok dihadapanku dan meraih daguku, ia menciumku lembut namun aku tak
membalas ciumannya. Hanya sebentar ia menciumku dan membuat tangisku sedikit
berkurang. Aku menatap matanya begitu pula dengannya menatap mataku dalam.
“Choi Taeyeon saranghae” katanya lagi dan
mencium bibirku aku masih sama tak membalas ciumannya namun ini sedikit lebih
lama.
Ini adalah ciuman pertama kami, selama dua
tahun menjalin hubungan kami belum pernah melakukannya. Karena Jiyong tahu, aku
tidak mencintainya saat itu dan hingga kini pun ia belum tahu kalau aku sudah
jatuh hati padanya.
Kemudian ia melepas ciumannya dan tangis ku
pun berhenti. Rasanya ada kedamaian saat bibirnya menyetuh bibirku.
“nado saranghae oppa” kataku lirih.
Jiyong sedikit kaget kemudian ia tersenyum
simpul. Ia berdiri dan kembali duduk disebelahku.
“Taeyeon siapapun kamu dan keluargamu, aku
tidak peduli itu. Sungguh aku mencintaimu tulus, tak melihat kau adalah anak
Choi Siwon. Walaupun aku tahu kau belum bisa mencintaiku” katanya membuka
keheningan diantara kami.
“oppa..” panggilku
“iya..” jawabnya dan menoleh padaku
“apa aku bisa pegang janjimu itu?” tanyaku
ragu
“tentu saja, aku Kwon Jiyong tidak akan
berkata dusta pada wanita yang sangat kucintai” katanya dan tersenyum padaku.
“taeyeon-a...” paggilnya. Kemudian aku menoleh dan menatap matanya ia balas
menatap mataku
“maaf jika aku tanyakan ini” katanya “apa
benar yang dkatakan appamu itu?” lanjutnya.
Aku bingung harus menjawab apa, karena
jujur aku juga belum tahu hal ini sebelumnya. Aku hanya menggelengkan kepalaku
dengan maksud aku tak tahu apa-apa oppa.
“tak apa-apa jika kau tak menjawab” katanya
lagi.
Kemudian kami terdiam lagi, tak ada yang
bersuara. Aku mengusap-usapkan lenganku, karena aku merasa kedinginan karena
suhu malam itu lumayan dingin untuk seseorang yang berpakaian seperti aku.
Melihat hal itu kemudian Jiyong melepaskan jasnya dan menaruhnya dibahuku.
“lebih baik kita masuk saja, udara di luar
sangat dingin” katanya mengajak ku kembali ke gedung itu.
“aku tak bisa oppa” jawabku
“baiklah jika itu maumu, aku akan
menemanimu” katanya
“gomawo oppa” kataku.
-Taeyeon pov end-
-Author pov-
Tanpa sepengetahuan Taeyeon dan Jiyong
ternyata sedari tadi Seunghyun melihat dan mendengar semua yang terjadi
diantara adiknya dan Jiyong. Seunghyun tak kuasa menahan air matanyanya jatuh
saat melihat Taeyeon menangis dan bersedih mengetahui kenyataan sebenarnya. Air
mata yang jatuh dipipi Seunghyun jatuh semakin tak terbendung dan dadanya
begitu sesak. Seunghyun paham betul bagaimana sifat Taeyeon, sebelumnya ia tak
pernah melihat Taeyeon begitu sedih seperti saat sekarang.
Disisi lain Sunghyun juga melihat bagaimana
perlakuan Jiyong pada Taeyeon dengan sangat baik. Ia melihat ketulusan cinta didiri
Jiyong pada Taeyeon. Begitu juga dengan Taeyeon yang sepertinya sudah menerima
Jiyong di hatinnya. Ada kelegaan di dada Seunghyun, karena adiknya mendapat
pria yang baik dan begitu mencintainya.
Kini kaki Seunghyun melangkah kembali ke
gedung tadi. Seunghyun menghentikan kakinya saat berada di depan pintu, ia
mendengar kedua orang tuanya dengan orang tuan Jiyong sedang berdebat.
“aku kecewa padamu Siwon-shi” kata tuan
Kwon ayah Jiyong sedikit marah
“Taecyeon-shi aku punya alasan dibalik itu
semua, biarkan aku menjelaskannya” jawab ayah Seunghyun.
“tidak ada yang perlu dijelaskan... dan...”
jawab tuan Kwon ketus. “dan masalah pernikahan akan aku pikirkan KEMBALI dan
mungkin bisa batal” lanjut tuan kwon dan sedikit..
Ny. Choi hanya bisa menangis sedangkan Ny.
Kwon masih dalam keadaan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Seunghyun. Kedua
wanita ini rasanya ingin mengatakan sesuatu namun rasanya mulut keduanya
terkunci rapat. Dan Seunghyun hanya bisa memandang dari luar pintu.
“ayo kita pulang” kata tuan kwon pada
istrinya. Ia menarik lengan istrinya untuk keluar dan Ny. Kwon hanya bisa
menuruti perintah suaminya. Kemudian dengan keberanian penuh Seunghyun masuk
dan mengentikan langkah tuan dan nyonya Kwon.
“Tunggu sebentar Mr.Kwon, ada yang harus
aku katakan” kata Seunghyun mencegah kedua orang itu pergi.
“apa yang akan kau katakan Seunghyun?”
tanya tuan Kwon dingin
“ada yang perlu aku jelaskan pada kalian
semua yang ada disini” jawab Seunghyun yakin
“maaf Seunghyun-a aku tidak ada waktu untuk
itu” kata tuan Kwon dan memegang bahu Seunghyun. Kemudian tuan Kwon dan
istrinya berjalan kembali.
“mereka saling mencintai” kata Seunghyun
keras dan membuat kedua orang yang akan pergi menghentikan langkahnya dan
berbalik badan.
“apa maksudmu Seunghyun?” tanya ny. Kwon yang
kini mulai berani bersuara “bukankah Taeyeon sampai sekarang tidak mencintai
Kwon Jiyong anakku?” lanjut ny.kwon bertanya pada Sunghyun
“anio.. mereka saling mencintai. Biarkan mereka
bersatu” jawab Seunghyun yakin
“jangan bohong” jawab Seunghyun
“aku tak mungkin bohong pada kalian, aku
melihat mereka berdua berbicara cukup lama dan mereka juga berciuman. Jiyong
begitu mencintai adiku dan Taeyeon mulai menerima dan mencintai Jiyong. Taeyeon
pernah mengatakannya padaku saat kita di rumah sakit. Apa kalian tega
memisahkan mereka?” kata Seunghyun mencoba meyakinkan dan menanyakan pada tuan
dan nyonya Kwon.
“kalian yang memaksa dan merencanakan
perjodohan bodoh ini. dan terpaksa mereka menyetujui dan menjalani semua
keterpaksaan ini sampai akhirnya ada cinta yang tumbuh diantara mereka dan
sekarang kalian memutuskan begitu saja akan membatalkan semuanya. Its Crazy”
kata Seunghyun menjelaskan yang terjadi.dan yang lain hanya bisa mendengarkan
tanpa bersuara.
“Kalian pikir mereka boneka yang bisa
kalian mainkan sesuka hati? Mereka punya hati dan perasaan. Apa kalian tega memetik
bunga yang baru muncul kuncupnya. Bukankah akan indah bila melihat bunga itu
mekar sempurna dan diikuti bunga yang lain” lanjut Seunghyun
“mereka bukan bunga Seunghyun-shi” kata
tuan taecyeon sinis “Jiyong adalah anak ku satu-satunya, dia berhak mendapat
wanita yang baik” lanjut tuan taecyeon
“apa maksud mu Taecyeon-shi?” tanya nyonya
Choi sedikit marah, karena menganggap Taeyeon bukan wanita baik
“Taeyeon bukan anak kalian, bagaimana
mungkin aku akan menikahkan anak ku dengan wanita yang tidak jelas siapa orang
tuanya” jawab Taecyeon sinis.
Jawaban tuan Kwon tentu membuat semua orang
yang ada kaget tak percaya. Tuan Choi rasanya ingin memukulnya namun ia menahan
emosinya.
“HYAAAA... TAECYEON-SHI KAU TIDAK BERHAK
BERBICARA SEPERTI ITU. APAPUN YANG TERJADI TAEYEON ADALAH PUTRI KU. TIDAK ADA
YANG BERUBAH” jawab nyonya choi marah.
“Tsk” Tuan Taecyeon hanya berdecak kesal..
“yeobo-ya” panggil nyonya Kwon untuk
menyadarkan apa yang barusan dikatakan suaminya
“aku tak masalah kau untuk mempertimbangkan
kembali perjodohan ini, tapi aku begitu marah ketika kau menyebut Taeyeon
berasal dari keluarga yang tidak jelas. Kau tidak ada hak mengatakan semua itu”
jawab siwon tegas yang mencoba menahan emosinya.
“ayo kita pergi yeobo” kata Taecyeon pada
istrinya dan menarik tanganya supaya berjalan keluar.
“HYAAAA... KWON TAECYEONNNNNNNNN” teriak
Choi Sooyoung istri Choi Siwon. Kemudian ia pingsan....
“yeobo” “eomma” panggil Siwon dan Seunghyun
bersamaan.
Siwon dan Seunghyun begitu panik melihat
nyonya Choi pingsan.
“yeobo irrona..” panggil Siwon yang
memangku kepala istrinya.
- everthing will be okay in the end. If its
not okay its not the end- Jhon Lenon
*to be continue*



