Main Cast :
Kim Hyoyeon
Lee HyukJae(Eunhyuk)
Lee Donghae
Disclaimer
:
FF ini sudah
pernah saya upload di blog saya sebelumnya http://triyautami-204.blogspot.co.id/
jadi
saya tidak PLAGIAT karya orang. Sedikit terinspirasi dengan
drakor Lie to me. Banyak typo yang bertebaran.
Oke jangan lupa tinggalkan jejak setelah baca FF ini“comment” sangat dibutuhkan. Happy Reading ^^
-Author pov-
Lee hyuk jae(eunhyuk), seorang pewaris SM hotel sedang
melakukan inspeksi rutinya. Semua staf membungkuk, mengucapkan salam padanya.
Hyuk jae sangat teliti ia sangat gila akan kebersihan, ia memeriksa kebersihan
didapur, membenarkan pajangan yang miring, memeriksa piring-piring dan gelas
gelas. Membuat pegawai yang ada didapur chef dan koki tegang namun lega saat hyukjae
berlalu.
Hyuk jae mempunyai dua orang asisten handal, Ryeowook
dan Sooyoung ia adalah teman sekolah Hyuk Jae dari SMA. Ryeowook karakternya
ramah dan lucu. Sedangkan Sooyoung tegas dan efisien dalam bekerja. Saat ia
selesai melakukan inspeksinya, ia berjalan keluar hotel, naum saat ia keluar ia
melihat salah satu staf yang ada diloby luupa mengancing bajunya. Hyuk jae
langsung jalan mendekat. Sekretaris wook memberi kode pada staf tersebut namun
terlambat Hyuk jae sudah mengancingkannya terlebih dahulu. Membuat staf
tersebut berkeringat dingin dibuatnya. (Ishh ada-ada aja abang unyuk ini)
Sekarang kita ke tokoh utama wanita. Kim Hyoyeon, ia
merupakan seorang manager muda yang sangat ceroboh dalam segala hal, namun
dibalik kecerobohannya ia merupakan seorang pribadi yang pekerja keras. Ia
bekerja disebuah perusahan yang bergerak dibidang fashion. Sekarang ini ia
sedang sibuk mengadakan sebuah fashion show pakaian tradisonal korea(hanbok)
ruang terbuka atau outdoor. Hyoyeon ingin mengadakan sebuah show yang berbeda
dengan yang lainnya jadi ia memutuskan untuk mengadakan fashion show disebuah
taman di pulau Jeju. Selain ada pameran busana juga diadakan pertunjukan seni
tradisional korea. Mereka yang hadir bukan hanya warga local saja namun turis
mancanegara pun ikut serta dalam acara tersebut.
Hyoyeon berlari kemeja panitia dan teman-temanya
menyambutnya ia berkata bahwa acara ini acara tahunan terbaik yang pernah ada.
Hyoyeon sangat bangga tentu saja karena ini idenya. Namun saat hyoyeon dan
teman-temanya sedang mengobrol tiba-tiba ada segerombolan lebah yang menyerang
acara tersebut, sontak semua orang yang ada berhamburan tak jelas dan acarapun
kacau. Tamu-tamu dan staf-staf yang bertugas berhamburan menyelamatkan diri
termasuk Hyoyeon.
Dilain tempat, Bandara, seorang pria yang baru saja
tiba dari luar negeri ia bernama Lee Donghae. Ia adalah adik kandung dari Lee
Hyukjae pewaris utama SM hotel. Donghae sudah hampir tiga tahun pergi keluar
negeri untuk menuntut ilmu di London. Ia berniat untuk pulang kerumah kakaknya,
namun ia mengurungkan niatnya dan justri malah pergi ke sebuah pantai dimana ia
ingin mengihirup udara segar sebelum ia bertemu dengan kakaknya.
Donghae jadi mengingat tiga tahun yang lalu dimana ia
menggagalkan pertunagan kakaknya dengan Jung Jesica seorang gadis cantik teman
SMA Donghae. Jesica oleh orangtuanya memang sudah dijodohkan dengan Hyukjae
sejak kecil. Mereka berduapun saling mencintai, namun disisi lain Donghae juga
menyukai Jesicca. Ia tidak rela kalau Jesica harus menikah dengan hyung nya. Ia
mengancam pada ayahnya untuk menggagalkan pernikahan Hyungnya dengan Jesica
kalu tidak dituruti ia akan bunuh diri. Hal ini membuat Hyukjae sedih ia tak
ingin kehilangan orang yang dicintainya lagi, sebelumnya ibunya telah meninggal
karena sebuah kecelakaan dan kali ini ia juga tak ingin kehilangan Donghae adik
laki-laki satu-satunya jadi Hyukjae memutuskan untuk membatalakn perjodohan
ini.
Pembatalan ini membuat Jesica sakit hati dan kecewa ia
memutuskan pergi ke Amerika tempat lahirnya untuk menenangkan diri sementara.
Bukan hanya Jesica yang kecewa ayah Hyukjae pun marah besar pada dua anaknya
tersebut. Lee Sungmin(ayah deonghae-eunhyuk) memerintahkan Donghae untuk pergi
menuntut ilmu keluar negeri, ini sekaligus menjadi pertimbangan ayahnya demi
kedewasaan Donghae.
-Donghae pov-
Ini sudah
tiga tahun hyung, aku sudah kembali dan aku akan menebus kesalahanku padamu dan
Jesica. Mianhae hyung…
Saat aku sedang duduk sambil
melihat matahari terbenam aku melihat seorang wanita yang juga sedang duduk
disebelahku namun agak jauh wanita itu “sepertinya sedang menagis.” Kucoba mendekatinya, dan bermaksud membantunya.
“ehemm..mianhae
nona. Apa nona tahu alamat ini” kataku basa-basi. Namun hening tak ada jawaban
darinya, malah ia justru mengeraskan suara tangisnya.
“huaaaaa…
kenapa??kenapa??” kata wanita itu berteriak dan minum soju ditanganya. Aku
sangat kaget dibuatnya. Aku menelan ludahku sendiri aku bingung menghadapi
wanita yang sedang sedih dan mabuk itu hal yang sangat sulit namun tetap kucoba.
“ehemm..mianhae. Joneun Lee Donghae nimnida” kataku
memperkenalkan diri. Wanita itu hanya menatapku sendu ia kemali lagi menangis.
Aku meruntuki diriku sendiri betapa bodohnya aku tadi, menghampiri wanita ini.
“huuaaaaa….appa…ottoghae???” teriak waanita ini. Aku tak lagi bertanya padanya
namun aku duduk disampingnya. Aku melihat matahari yang hampir tenggelam.
“cantik, sangat cantik. Aku sangat senang melihat matahari tenggelam ini
membuat ku nyaman. Setiap aku merasa sedih aku selalu datang kepantai melihatnya”
cerita ku singkat.
Wanita ini tetap tak mau bicara, ia kembali meminum
sojunya. Kulihat ada kalung ID card yang berada di atas tasnya Kim
Hyoyeon General Manager-King Fashion namanya hyoyeon seorang manger.
“apa kau suka laut nona kim?” tanyaku sontak membuat ia kaget dan menolehkan
mukanya padaku cantik juga gadis ini “darimana kau tahu namaku?” tanyanya
ketus. “aku melihat di ID Cardmu” jawabku enteng sambil tersenyum “hyaa.. siapa
kau berani-beraninya membuka tasku” kata hyoyeon sambil memukuliku. “pergi kau,
kau mau apa heoh??apa kau mata-mata dari perusahaan asing?apa maumu” tanyanya
bertubi-tubi. “aduh appo hyoyeon-shi. Aku lee Donghae bukan mata-mata atau
orang jahat. Aku seorang yang baru kembali dari London” jawabku sambil menepis
pukulannya. “benar kau bukan mata-mata?” tanyanya lagi “ya, benar aku bukan
mata-mata” jawabku.
Ia mulai tenang dan meminum
sojunya kembali “emm..mianhae kalau aku lancang, sebenarnya ada apa dengan mu
hyoyeon-shi sepertinya kau sedang patah hati” kataku membuka keheningan. “patah hati? Mwo patah hati??hahaha” Jawabnya sambil
tetawa “patah hati tak akan membuat ku menangis itu masalah kecil aku sering
merasakannya”lanjutnya.
Aku hanya diam, membiarkan ia bercerita sendiri “ini
lebih dari patah hati donghae-shi. Ini pertarungan sebuah gengsi dan kedudukan.
Apa jadinya jika kau terlihat sedang jatuh terpuruk didepan musuhmu dan kau
juga akan dipecat dari perusahaan? Bukankah itu sangat hancur dibanding patah
hati karena seorang pria?” cerita hyoyeon sambil menitihkan air mata.
Saat aku ingin bicara padanya ia berdiri dan pergi
menuju mobilnya. “hyoyeon-shi..tunggu” teriakku “yaa.. nona kim ID card mu tertinggal” kataku
kembali beteriak namun ia tak menghiraukannya. Cantik, dia gadis yang berbeda
dari yang lain. Aku tersenyum menginagatnya tadi.
-donghae
pov end-
@Hyukjae
House
Lee hyuk jae sedang berada dirumahnya dan mengerjakan
miniature yang ia buat sendiri ia membuat sebuah miniature taman bermain
lengkap ada kereta kecil dan kicir angin. Ia sangat detail merancang semuanya
ini adalah hobinya dari dulu. Tiba-tiba eunhyuk dapat telfon dari sekretarisnya
Ryeowook. Wook memberi tahu eunhyuk bahwa Donghae sudah kembali dari London dan
ia sudah dua jam berada di Korea. Sekarang ia berada disebuah pantai kata wook.
Eunhyuk yang mendapat berita itu langsung pergi keluar mencari donghae ketempat
yang dimaksud wook tadi.
-eunhyuk pov-
Aku baru saja mendapat telfon
dari wook kalo Donghae sudah kembali dari London, tanpa pikir panjang aku
langsung keluar mencari dongahe sesuai petunjuk wook. Aku menuju pantai, aku berlarian mencari Donghae, saat
aku sedang berlari tiba-tiba aku menabrak sesorang wanita dan wanita itu jatuh
tersungkur diatas aspal.
“nona..bangun
nona” kata ku panic sambil sesekali celingukan melihat sekitar. “Aish kenapa
harus pingsan wanita ini, apa aku terlau keras menabraknya”tanyaku pada diri
sendiri. Sial tidak ada orang sama sekali disini. “nona..bangun nona..apa nona
baik-baik saja?” akhirnya gadis ini terbangun dan membuka matanya “siapa kau?
Apa kau mata-mata?dimana aku sekarang?” tanyanya bertubi-tubi.
Aish ia
menyebutku mata-mata, aneh sekali wanita ini. Ia bangun sambil memegangi
kepalanya. “apa nona baik-baik saja?mau aku antar ke rumah sakit?” tanyaku
sopan. “tak usah, aku baik-baik saja” ia mencoba berjalan namun ia kembali
jatuh, aku mengejarnya. “biar aku antar nona ke rumah sakit, apa nona bawa
mobil?” dia hanya menggeleng.
Akhirnya aku mengantar wanita ini ke rumah sakit,
pencarianku pada Donghae aku hentikan sementara karena aku merasa harus
bertanggungjawab atas jatuhnya wanita ini. Dia masuk kedalam ruang perawatan,
aku menunggunya diluar. Tiba-tiba ada suster yang menghampiri ku. “maaf tuan,
apa tuan ini teman dari nona yang pingsan tadi?” Tanya sang suster “anio, aku
bukan temanya” jawabku “oh berarti anda suaminya ya? Ini anda harus mengisi
data ini, dan rincian pembayarannya ada disini” kata suster itu. Apa suami?
Kenal juga tidak kataku dalam hati. Kemudian dokter keluar dari runangan.
“emm..istri anda baik-baik saja tuan. Ia hanya terlalu banyak minum dan ia
banyak pikiran. Sekarang istrimu ada diruang perawatan. Bantu dia dalam
pemulihan” kata dokter itu. Apa-apaan ini sudah dua orang mengira
aku adalah suaminya. Aku hanya mengangguk, kemudian dokter itu pergi.
Aku berjalan menuju ruang rawat wanita itu. Aku
melihat wanita itu tertidur, lumayan cantik. Dari pakaiannya sepertinya ia
bukan gadis biasa, nampaknya seorang pegawai kantor. Saat aku sedang
menunggunya siuman ada seorang ahjuma yang memperhatikanku. Karena merasa
diperhatikan, aku jadi mlihat kearahnya dan tersenyum padanya dia membalas
senyumanku. “kau pasti sangat mencintai istrimu anak muda?” tanyanya padaku.
Apa suami? Kenapa semua orang disini mengira aku ini suaminya. Aku hanya
tersenyum menanggapinya. Tiba-tiba gadis itu membuka matanya, Nampak ia
kebingungan. “apa kamu sudah sadar?” tanyaku “aku dimana?” tanyaya tanpa
menjawab pertannyaanku. “kamu, dirumah sakit. Tadi kau pingsan. Apa kau mau aku
antar pulang?” Tanya ku “ah, terimakasih sudah membantu ku. Tak usah aku bisa
pulang sendiri”
-to be continue-

Tidak ada komentar:
Posting Komentar