Author :
spencer lee
Main cast :
Kim Taeyeon – SNSD
G-Dragon aka Kwon Jiyong
– Big Bang
Genre : love
Rate : 16+
Disclaimer :
This is a work
of fiction. This is a fictional story about fictional representations of real
people. None of the events are true. No profit was made from this work.
HAPPY READING AND PLEASE LEAVE
COMMENT ^^
GD POV
Aku melirik jam di dinding. Pukul 6.05 pm, artinya sudah
enam jam berlalu saat Taeyeon meninggalkan apartmennya. Aku seperti seorang
anak kecil yang sedang menunggu ibunya pulang. Lucu memang, seorang G-Dragon
terkurung enam jam di sebuah apartemen tanpa melakukan aktifitas apapun.
Hanya
bergulang-guling di sofa ditemani televisi yang sedari tadi tidak kulihat,
sesekali aku pun bermain game di ponselku. Membosankan memang, tanpi ini sudah
pilihanku. Menunggu leader SNSD pulang dari aktifitasnya.
Wangi kopi mengambang di udara, kulihat cangkir kopi yang
aku buat tadi tinggal setengah. Akhir-akhir ini aku memang mengurangi minum
beer, vodka, ataupun wine. Semenjak bersama denganya, aku memang mengurangi
minuman itu bukan karena dia yang meminta, namun ini kemauanku sendiri.
Kuedarkan pandangaku ke seluruh sudut apartemen miliknya.
Sebagian dindingnya berwarna ungu, ya ungu memang warna faforitnya. Tapi
bukankah ungu itu identik dengan seorang ahjuma? Ya memang kekasihku itu
seperti ahjuma.
Klik
Bunyi pintu apartemen terbuka. Mungkinkah itu taeyeon yang
pulang? aku memutuskan untuk berjalan ke arah pintu masuk. Dan ku lihat ke arah
pintu masuk, seorang wanita berambut pirang pendek, mengenakan kaos putih
lengan panjang+jaket dipadukan dengan celana hot pants hitam dan spatu kets
putih dan tak lupa masker di wajahnya. Aku menyenderkan bahu kiriku di tembok
sambil melihat Taeyeon yang sibuk membuka sepatunya.
“aku pulang” kata Taeyeon yang nampak lesu.
“ommo.. kau mengagetkan ku oppa” lanjutnya yang nampak
terkejut melihat aku sudah ada di depannya.
“Waeyo?” tanyaku sambil menatap intens padanya.
“anio” jawabnya sambil berjalan masuk ke ruang tv dan aku
berjalan mengikutinya.
Kemudian Taeyeon duduk dan menyederkan badanya di sofa,
nampaknya taeyeon kelelahan atau justru ia ada masalah.
“apa ada masalah?” tanyaku yang masih berdiri di depannya.
“gwancanayo, aku hanya lelah” jawabnya, kulihat Taeyeon
menghela nafas panjang dan menutup matanya.
Aku duduk disampingnya dan menyandarkan daguku di bahunya,
kemudian taeyeon menoleh dan menatapku datar. Jarak dianatara kami sangat
dekat, rasanya ingin ku kecup bibirnya namun ku urungkan karena takut ia akan
marah.
“aku lapar” katanya sambil menatapku.
“aigoo.. ternyata kau lapar” jawabku
“maukah oppa masak untukku?” tanyanya
“shireo” jawabku sambil mempoutkan bibirku
“aishh” jawabnya tak kalah kesal
“kajja.. kita makan di luar saja” saranku pada Taeyeon.
Taeyeon menatapku kaget “kita makan di luar?” Aku hanya mengangguk dan tersenyum penuh arti.
“apa kau sengaja aggar kita tertangkap media?” tanya Taeyeon
ragu
“anio” jawabku santai
“Hyaaa oppaaa” kata Taeyeon kesal
“ayolah kita berkencan seperti pasangan yang lain” rengekku
padanya
Taeyeon hanya menatapku datar “kau seperti anak smp” katanya
kesal
“kau ingin makan apa?” tanyaku dan menatap Taeyeon lekat
“apa saja” jawab Taeyeon
“baiklah, aku akan pesan tempat dulu” kataku antusias
Kemudian aku menelfon dan memesan tempat di sebuah restoran
di daerah cheongdam-dong yang biasa aku datangi dengan member big bang lain.
“....”
“sayan ingin memesan tempat”
“...”
“iya atas nama Kwon Jiyong”
“....”
“jam 8 PM, untuk dua orang”
“...”
“baik, terima kasih.” Kataku
mengahiri pembicaraan dengan pelayan restoran. Kemudian aku melirik Taeyeon
“kau mau mandi atau kita langsung
berangkat?” tanyaku
“aku mandi sebentar” jawab
Teayeon kemudian ia berjalan menuju kamarnya.
*skip*
“pakai mobilku saja” kata Taeyeon
yang sudah bersiap untuk pergi.
“andawae, pakai punyaku saja”
jawabku padanya sambil berjalan ke luar apartmen
“oppa” panggilnya
“wae?” tanyaku datar
“ini terlalu bahaya, pakai
punyaku saja” kata Taeyeon yang nampak khawatir
“tenang saja” jawabku santai. Aku
tau dia sangat khawatir jika nanti kami akan tertangkap kamera meduia, tapi aku
tak peduli memang ini yang ku inginkan.
Kami berjalan menuju basement
tempat dimana mobilku terparkir di sana. Aku menaruh lenganku di pundaknya.
Taeyeon hanya diam dan pasrah dengan semua yang ku lakukan.
“aku tak yakin dengan yang akan
yang kita lakukan sekarang oppa” kata Taeyeon yang sedari tadi merasa cemas
dengan ideku.
“hyaa.. Kim Taeyeon berhentilah
berfikiran seperti itu” jawabku yang mulai sedikit kesal dengannya.
“dari nada bicaramu sepertinya
kau kesal dengaku” kata Taeyeon
“sedikit” jawabku dingin dan
melepaskan tanganku di pundaknya.
Kemudian aku berjalan
mendahuluinya dan langsung masuk ke mobil. Aku duduk di kursi kemudi sambil
melihat Taeyeon yang masih diam di depan mobilku dan menatapku kesal. Aku tak
tega padanya kemudian aku keluar dan membukakan pintu untuknya.
“silahkah masuk nona muda” kataku sedikit mencairkan suasana. Kemudian Taeyeon
masuk mobil dengan ekspresi yang nampak masih kesal.
Aku melajukan mobil ku cepat dan
suasana di mobil sepi. Kami sibuk dengan pikiran masing-masing, aku sibuk
dengan kemudiku sedangkan Taeyeon sibuk melihat ke luar jendela.
“maafkan aku” kataku mencoba
membuka keheningan diantara kami.
Namun Taeyeon tetap diam tak mau
bicara padaku. Kucoba bersabar dan menahan amarahku, disaat seperti ini memang
diantara kami perlu ada yang berkepala dingin aggar suasana tidak semakin
panas. Aku melirik kearahnya dan aku masih melihat Taeyeon mengacuhkanku.
Kucoba sekali lagi memacingnya untuk bicara.
“Taeyeon-a” kataku masih fokus
mengemudi namun tangan kananku menggenggam tangan kirinya.
“biarkan aku menenangkan
pikiranku dulu oppa” jawab Taeyeon dingin
Aku hanya bisa diam dan menuruti
perkataannya. Mungkin dia butuh waktu untuk menceritakan kegelisahaanya sejak
ia pulang dari kantor SM.
Setelah 15 menit akhirnya kami
sampai di restoran yang tadi aku pesan. Sial, suasana di dalam restoran malam
ini cukup ramai. Mungkin nanti banyak yang akan mengenali kami dan ini tidak
baik untuk kami terutama Taeyeon, yang belum menginginkan hubungan kami
diketahui media dan masyarakat luas.
Saat kami masuk kedalam restoran
kami disambut satu pelayan restoran dan menanyakan sesuatu padaku. Aku berbisik
pada pelayan itu dan pelayan itu mengerti. Kemudian pelayan itu menunjukan arah
meja kami. Kami berdua mengikuti pelayan tadi dan aku menggandeng tangan
Taeyeon erat saat melewati meja-meja pelanggan retoran. Beberapa orang melihat
dan berbisik-bisik melihat kedatangan kami. Taeyeon terus saja menunduk
sedangkan aku berusaha untuk biasa saja. Untung saja aku memakai topi jadi
sedikit menutup wajahku ini.
“silahkan” kata pelayan restoran
saat sudah sampai di meja yang aku pesan.
Beruntung aku memesan ruangan
khuhus untuk makan malam kali ini jadi aku dan Taeyeon sedikit leluasa
tanpa ada pandangan aneh dari pelanggan lain.
“What would you like to order Sir/madam?” tanya waiters pada kami.
“hmmm, what dou you recommend?” tanyaku
“this day we have the best main corse is Ginning Snapper with Sun Dried Tomatoes or Grill Chicken with Mushed Potatoes and Sautee Vegetables” saran waiters pada kami.
“emm... Grill Chicken with Mushed Potatoes and Sautee Vegetables” kataku pada waiters
“me too” jawab Taeyeon ramah.
“sure” jawab waiters “and what would you like to drink, sir?”
“the best that you've got” kataku pada waiter
“and for desset let we have pat big soo” pinta Taeyeon pada dan tersenyum pada waiters.
“sure madam” jawab waiters
Kemudian waiters meninggalkan kami berdua dan kami menikmati makanan pembuka yang telah
disediakan sebelumnya.
“pat big soo?” tanya ku pada Taeyeon dan tersenyum
“wae?” jawab Taeyeon malu
“anio. Aku senang melihat senyumu kembali” kataku menggoda Taeyeon
“hyaa oppa” jawab Taeyeon sedikit kesal
“bukankah ini lucu taeyeon-a” kataku membuka perbincangan kami
“apa yang lucu” jawab Taeyeon
“ini adalah kali pertama kita makan di restoran setelah.. emm hampir satu tahun kita menjalin hubungan” kataku pada taeyeon


Tidak ada komentar:
Posting Komentar