Senin, 12 September 2016

G-TAE Story part 2


Author :
spencer lee
Main cast :
Kim Taeyeon – SNSD
G-Dragon aka Kwon Jiyong – Big Bang
Genre : love
Rate : 16+
Disclaimer :
This is a work of fiction. This is a fictional story about fictional representations of real people. None of the events are true. No profit was made from this work.
HAPPY READING AND PLEASE LEAVE COMMENT ^^
  



GD POV
Aku melirik jam di dinding. Pukul 6.05 pm, artinya sudah enam jam berlalu saat Taeyeon meninggalkan apartmennya. Aku seperti seorang anak kecil yang sedang menunggu ibunya pulang. Lucu memang, seorang G-Dragon terkurung enam jam di sebuah apartemen tanpa melakukan aktifitas apapun. 

Hanya bergulang-guling di sofa ditemani televisi yang sedari tadi tidak kulihat, sesekali aku pun bermain game di ponselku. Membosankan memang, tanpi ini sudah pilihanku. Menunggu leader SNSD pulang dari aktifitasnya.

Wangi kopi mengambang di udara, kulihat cangkir kopi yang aku buat tadi tinggal setengah. Akhir-akhir ini aku memang mengurangi minum beer, vodka, ataupun wine. Semenjak bersama denganya, aku memang mengurangi minuman itu bukan karena dia yang meminta, namun ini kemauanku sendiri.

Kuedarkan pandangaku ke seluruh sudut apartemen miliknya. Sebagian dindingnya berwarna ungu, ya ungu memang warna faforitnya. Tapi bukankah ungu itu identik dengan seorang ahjuma? Ya memang kekasihku itu seperti ahjuma.


Klik

Bunyi pintu apartemen terbuka. Mungkinkah itu taeyeon yang pulang? aku memutuskan untuk berjalan ke arah pintu masuk. Dan ku lihat ke arah pintu masuk, seorang wanita berambut pirang pendek, mengenakan kaos putih lengan panjang+jaket dipadukan dengan celana hot pants hitam dan spatu kets putih dan tak lupa masker di wajahnya. Aku menyenderkan bahu kiriku di tembok sambil melihat Taeyeon yang sibuk membuka sepatunya.

“aku pulang” kata Taeyeon yang nampak lesu.

“ommo.. kau mengagetkan ku oppa” lanjutnya yang nampak terkejut melihat aku sudah ada di depannya.

“Waeyo?” tanyaku sambil menatap intens padanya.

“anio” jawabnya sambil berjalan masuk ke ruang tv dan aku berjalan mengikutinya.

Kemudian Taeyeon duduk dan menyederkan badanya di sofa, nampaknya taeyeon kelelahan atau justru ia ada masalah.

“apa ada masalah?” tanyaku yang masih berdiri di depannya.

“gwancanayo, aku hanya lelah” jawabnya, kulihat Taeyeon menghela nafas panjang dan menutup matanya.

Aku duduk disampingnya dan menyandarkan daguku di bahunya, kemudian taeyeon menoleh dan menatapku datar. Jarak dianatara kami sangat dekat, rasanya ingin ku kecup bibirnya namun ku urungkan karena takut ia akan marah.

“aku lapar” katanya sambil menatapku.

“aigoo.. ternyata kau lapar” jawabku

“maukah oppa masak untukku?” tanyanya

“shireo” jawabku sambil mempoutkan bibirku

“aishh” jawabnya tak kalah kesal

“kajja.. kita makan di luar saja” saranku pada Taeyeon.

Taeyeon menatapku kaget “kita makan di luar?” Aku hanya mengangguk dan tersenyum penuh arti.

“apa kau sengaja aggar kita tertangkap media?” tanya Taeyeon ragu

“anio” jawabku santai

“Hyaaa oppaaa” kata Taeyeon kesal

“ayolah kita berkencan seperti pasangan yang lain” rengekku padanya

Taeyeon hanya menatapku datar “kau seperti anak smp” katanya kesal

“kau ingin makan apa?” tanyaku dan menatap Taeyeon lekat

“apa saja” jawab Taeyeon

“baiklah, aku akan pesan tempat dulu” kataku antusias

Kemudian aku menelfon dan memesan tempat di sebuah restoran di daerah cheongdam-dong yang biasa aku datangi dengan member big bang lain.

“....”
“sayan ingin memesan tempat”
“...”
“iya atas nama Kwon Jiyong”
“....”
“jam 8 PM, untuk dua orang”
“...”
“baik, terima kasih.” Kataku mengahiri pembicaraan dengan pelayan restoran. Kemudian aku melirik Taeyeon

“kau mau mandi atau kita langsung berangkat?” tanyaku
“aku mandi sebentar” jawab Teayeon kemudian ia berjalan menuju kamarnya.

*skip*

“pakai mobilku saja” kata Taeyeon yang sudah bersiap untuk pergi.

“andawae, pakai punyaku saja” jawabku padanya sambil berjalan ke luar apartmen

“oppa” panggilnya

“wae?” tanyaku datar

“ini terlalu bahaya, pakai punyaku saja” kata Taeyeon yang nampak khawatir

“tenang saja” jawabku santai. Aku tau dia sangat khawatir jika nanti kami akan tertangkap kamera meduia, tapi aku tak peduli memang ini yang ku inginkan.

Kami berjalan menuju basement tempat dimana mobilku terparkir di sana. Aku menaruh lenganku di pundaknya. Taeyeon hanya diam dan pasrah dengan semua yang ku lakukan.

“aku tak yakin dengan yang akan yang kita lakukan sekarang oppa” kata Taeyeon yang sedari tadi merasa cemas dengan ideku.

“hyaa.. Kim Taeyeon berhentilah berfikiran seperti itu” jawabku yang mulai sedikit kesal dengannya.

“dari nada bicaramu sepertinya kau kesal dengaku” kata Taeyeon

“sedikit” jawabku dingin dan melepaskan tanganku di pundaknya.

Kemudian aku berjalan mendahuluinya dan langsung masuk ke mobil. Aku duduk di kursi kemudi sambil melihat Taeyeon yang masih diam di depan mobilku dan menatapku kesal. Aku tak tega padanya kemudian aku keluar dan membukakan pintu untuknya.
“silahkah masuk nona muda” kataku sedikit mencairkan suasana. Kemudian Taeyeon masuk mobil dengan ekspresi yang nampak masih kesal.

Aku melajukan mobil ku cepat dan suasana di mobil sepi. Kami sibuk dengan pikiran masing-masing, aku sibuk dengan kemudiku sedangkan Taeyeon sibuk melihat ke luar jendela.

“maafkan aku” kataku mencoba membuka keheningan diantara kami.

Namun Taeyeon tetap diam tak mau bicara padaku. Kucoba bersabar dan menahan amarahku, disaat seperti ini memang diantara kami perlu ada yang berkepala dingin aggar suasana tidak semakin panas. Aku melirik kearahnya dan aku masih melihat Taeyeon mengacuhkanku. Kucoba sekali lagi memacingnya untuk bicara.

“Taeyeon-a” kataku masih fokus mengemudi namun tangan kananku menggenggam tangan kirinya.

“biarkan aku menenangkan pikiranku dulu oppa” jawab Taeyeon dingin

Aku hanya bisa diam dan menuruti perkataannya. Mungkin dia butuh waktu untuk menceritakan kegelisahaanya sejak ia pulang dari kantor SM.

Setelah 15 menit akhirnya kami sampai di restoran yang tadi aku pesan. Sial, suasana di dalam restoran malam ini cukup ramai. Mungkin nanti banyak yang akan mengenali kami dan ini tidak baik untuk kami terutama Taeyeon, yang belum menginginkan hubungan kami diketahui media dan masyarakat luas.


Saat kami masuk kedalam restoran kami disambut satu pelayan restoran dan menanyakan sesuatu padaku. Aku berbisik pada pelayan itu dan pelayan itu mengerti. Kemudian pelayan itu menunjukan arah meja kami. Kami berdua mengikuti pelayan tadi dan aku menggandeng tangan Taeyeon erat saat melewati meja-meja pelanggan retoran. Beberapa orang melihat dan berbisik-bisik melihat kedatangan kami. Taeyeon terus saja menunduk sedangkan aku berusaha untuk biasa saja. Untung saja aku memakai topi jadi sedikit menutup wajahku ini.

“silahkan” kata pelayan restoran saat sudah sampai di meja yang aku pesan.
Beruntung aku memesan ruangan khuhus untuk makan malam kali ini jadi aku dan Taeyeon sedikit leluasa tanpa ada pandangan aneh dari pelanggan lain.


Excuse me, this is your menu Sir/Madam” kata seorang waiters menyerahkan buku menu pada kami.

“What would you like to order Sir/madam?” tanya waiters pada kami.


“hmmm, what dou you recommend?” tanyaku

“this day we have the best main corse is Ginning Snapper with Sun Dried Tomatoes or Grill Chicken with Mushed Potatoes and Sautee Vegetables” saran waiters pada kami.


“emm... Grill Chicken with Mushed Potatoes and Sautee Vegetables” kataku pada waiters

“me too” jawab Taeyeon ramah.

“sure” jawab waiters “and what would you like to drink, sir?”

“the best that you've got” kataku pada waiter

“and for desset let we have pat big soo”  pinta Taeyeon pada dan tersenyum pada waiters.

“sure madam” jawab waiters

Kemudian waiters meninggalkan kami berdua dan kami menikmati makanan pembuka yang telah 
disediakan sebelumnya.

“pat big soo?” tanya ku pada Taeyeon dan tersenyum

“wae?” jawab Taeyeon malu

“anio. Aku senang melihat senyumu kembali” kataku menggoda Taeyeon

“hyaa oppa” jawab Taeyeon sedikit kesal

“bukankah ini lucu taeyeon-a” kataku membuka perbincangan kami

“apa yang lucu” jawab Taeyeon

“ini adalah kali pertama kita makan di restoran setelah.. emm hampir satu tahun kita menjalin hubungan” kataku pada taeyeon


“ah jinja?” tanya Taeyeon kaget


“hemm.. ini adalah kali pertama” kataku yakin


“dan ini sedikit canggung untuku” kata Taeyeon


“wae?” tanya ku penasaran


“hemmm... molla” jawab Taeyeon sambil mengangkat bahunya.


“Taeyeon-a” panggilku


“wae?” jawab Taeyeon yang masih asik dengan makanannya.


“apa ada yang kau sembunyikan dariku?” tanyaku


“eugh” jawabnya kaget sambil menatapku


“ayolah, kau tak mau berbagi denganku?” rengekku padanya


“nanti aku ceritakan, tapi tidak disini” jawab Taeyeon tenang


“baiklah” jawabku sambil tersenyum padanya

 

*to be continue*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar